Jumat, 20 Januari 2012

komunitas adat terpencil dan puncak ungaran

15 januari 2012, mentari pagi yang cerah menyambut pagi hari. tidak berlama-lama di tempat tidur,saya bangun dan bergegas menuju kamar mandi untuk mandi tentunya bukan sarapan...hee dan segera mempersiapkan perbekalan untuk melakukan hiking bersama satu rekan saya. Hiking kali ini kita sepakat untuk ke puncak gunung Ungaran di ungaran semarang jawa tengah dan melihat desa yang jauh dari kehidupan modern,yaitu desa pomasan.
Perbekalan standar lapangan sudah siap,kami langsung bergegas berangkat menuju lokasi yang telah kita sepakati untuk hiking kali ini,kita menuju desa promasan. perjalanan kami tempuh kurang lebih 60 menit sampai di kecamatan boja kendal, kemudian 1 jam menuju desa promasan yang berada di bawah kaki gunung ungaran,kami menyususri jalan berbatu melewati kebun teh Medini,dan jalan menanjak sangat terjal,dan beberapa kali motor Supra X 125 PGM FI saya tidak kuat menaklukan jalan ini..hee. Dalam perjalanan, kita bisa melihat pemandangan yang begitu indahnya,yaitu hamparan kebu teh dan para pemetik teh yang sedang memetik daun teh.
setelah menempuh kurang lebih satu jam perjalanan, akhirnya kami sampai di desa Promasan, desa yang terletak di kaki gunung ungaran,dan hanya terdapat beberapa rumah,yang kira-kira tidak ebih dari 15 rumah. Di desa ini terdapat goa jepang dan desa ini jauh dari fasilitas yang ada seperti listrik,angkutan,dan jalan yang masih berbatu,sungguh berbeda dengan desa-desa yang lain. Sampai di desa ini,saya dan rekan saya bergegas menuju salah rumah kakek dan nenek yang sudah sangat tua,usianya sekitar 70 tahunan, kami menyebutnya Mbah biyung, rumah inilah yang menjadi basecamp para pendaki yang ingin mendaki gunung ungaran. Disini kami menitipkan sepeda motor, dan kami disuguhi teh khas desa sini yang berbeda dengan teh-teh biasa,tanpa gula pun tehnya tidak terasa pahit. Setelah istirahat 15 menit,saya dan rekan saya bergegas menuju puncak, perjalanan dari desa promasan sampai ke puncak untuk jalur ini sangat dekat, 2 jam kurang kita sudah sampai di puncak dengan jalan yang santai. Lewat jalur ini,hutan yang kita lewati sedikit, perjalanan dari desa masih dikelilingi oleh kebun teh,kemudia terdapat semak-semak,baru kita memasuki hutan yang sudah tidak terlalu lebat, dan mendekati puncak, kita akan melewati jalan yang hanya dikelilingi tumbuhan rumput liar. Dan dalam perjalanan kita bisa menemukan beberapa tebing yang tidak terlalu tinggi dan masih perawan,
Setelah 1jam lebih 10menit,akhirnya kami sampai di puncak gunung ungaran yang berada di ketinggian 2050 Mdpl. Di atas kita bisa menemui salah satu tugu yang di bangun oleh TNI yaitu pasukan banteng raiders,karena memang daerah ini dijadikan sebagai tempat latihan. sampai di puncak kita bergegas memasak karena tenaga yang sudah habis menaklukan tanjakan menuju puncak dan dorong motor di bawah...hee
setelah selesai memasak,kemudian kita beristirahat dan foto2 tentunya...haha. Tapi sayang,pada saat pendakian kali ini cuaca berkabut,dan pemandangan di bawah tidak terlihat sama sekali. tidak berlama-lama di puncak kami bergegas turun karena cuaca semakin gelap dan angin semakin kencang. perjalanan kami tempuh kurang dari satu jam. dan langsung menuju ke basecamp Mbah biyung.
Sampai di basecamp biyung,suasana hangat bagaikan bertemu keluarga dari jauh terasa, di sini kita dijamu,bahkan kita berkumpul bersama dengan keluarga mbah Biyung, kami bercanda dan ngobrol bersama mereka.
Banyak pelajaran yang bisa saya ambil, Syukur atau Bersyukur,dari cerita anak mbah biyung,yang bekerja sebagai pemetik teh dan hanya berpenghasilan 20ribu,tetapi mereka tetap bersyukur, bersyukur memang akan terasa sangat indah, dan hati kita akan tetap tenang jika kita bersyukur,sama seperti mereka yang hidup jauh dari hiruk pikuk kota,teknologi modern, tetapi mereka tetap ikhlas dan bersyukur amsih di berikan ketengan dan kehidupan.









0 komentar